Kamis, 22 Januari 2009

generasi muda dari berbagai tinjauan

Generasi muda adalah terjemahan langsung dari young generation, sebagai tandingan dari generasi tua atau old age generation. Kata generasai muda mengandung suatu pengertian yang dinamis, yaitu potensial, punya harapan, dan punya tantangan. dilihat dari sifat atau keadaan kelompok, generasi muada adalah kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita serta dibebani hak dan kewajiban. Dengan demikian generasi muda dapat diartikan sebagai generasi penerus.
ada sejumlah pengertiasn mengenai generasi muda, menurut inpres nomor 12 tahun 1982, generasi muda adalah bagian suatu generasi yang berusia 0 – 30 tahun. Sementara itu, Mestako (1982) mengatakan bahwa “generasi muda adalah perhitungan tenggang waktu histories yaitu kurang lebih 30 tahun”. dan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda (1982) disebutkan bahwa dilihat dari sudut ideologis, politis, generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu dalam hal ini berumur antara 18 – 30 tahun dan kadang-kadang sampai 40 tahun.
dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa generasi muda adalah golongan manusia muda yang berumur 0 - 30 tahun. dari sejumlah cirri, arti dan pentingnya, generasi muda dapat diartikan bibit yang potensial, modal pembangunan, dan generasi penerus. disamping itu generasi muda merupakan lapisan/golongan yang penuh dinamika, vitalitas, dan heroic.
kenyataan menunjukkan bahwa tonggak-tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan itu selalu dipelopori oleh pemuda. sejak kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, terbentuknya pemerintahan orde baru, sampai era reformasi selalu dipelopori oleh pemuda. singkatnya, generasi muda inilah yang memperoleh kepercayaan dan menjadi sumber harapan dari segenap bangsa Indonesia. oleh karena itu upaya pembinaan dan pengembangan generasi mudaharus ditangani dengan sungguh-sungguh, terarah, dan sistematis, agar generasi muda tetap berpartisipasi dan bertanggungjawabterhadap kehidupan berbangsa dan berbegara serta pembangunan nasional.
Umum telah menyadari bahwa “pemuda” atau “generasi muda” merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah “nilai”, hal ini sering merupakan pengertian ideologis dan cultural dari pada pegertian ilmiah. misalnya “pemuda harapan bangsa”, “pemuda pemilik masa depan” dan lain sebaginya yang merupakan beban moral bagi pemuda. tetapi dilain pihak pemuda menghadapi persoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainya, kesemuanya akibat adanya jurang antara keinginan dan harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
Kelompok umur pemuda, menurut literature psikologiis, masih diangggap kelompok yang terbuang dri kawasan manusia yang “normal” dengan suatu subkulur tersendiri karena masa pemuda ditandai dengan berbagai perubahan menuju kearh terapainya kematangan dalam berbgai aspek seperti biologi, intelektual, emoosional, sikap dan nilai. Kenyataan ini lebih Nampak pada masa pembangunan yang memberkan dampak perubahan social. Disatu pihak menimbulkan masalah penyediaan lapangan kerj, alokasi peran sosial, dan menggugah kestabilan social, tetapi dipihak lain meruupakan kesempatan bagi masyarakat untuk memodifikasi atau mengadakan perubhan-perubahan dalam strukturnya. Salah satunya adalah proses sosialisasi, yaitu penyesuaian kemungkinan yang terkandung dalam generasi baru tersebut dengan kebudayaan. Misalnya dengan berbagai jenis lembaga pendidikan. Makin kompleks perkembangan kebudayaan, makin melebar pula fungsi lembaga-lembaga tersebut. Maka masalahh pemuda tidak henti-hentinya dibicarakan. Masalah kompleks meliputi identitas, pendidikan, beban psikologis, dan generasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar